MATERI KE-6
MATERI KE-6
SEJARAH ISLAM DI NUSANTARA
1. Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara
- Teori Mekah, Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau Arab. Terjadi pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus.
- Teori Gujarat,Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab.
- Teori Persia, menurut teori ini dikatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
- Teori Cina, Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M. Pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Guanzhou, Kanton, Zhang-zhao, dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam).
WALI SONGO (SEMBILAN WALI)
Di antara sekian banyak wali, yang terkenal adalah Wali Songo (Wali Sembilan).
Berikut ini adalah uraian setiap Wali Songo.
- Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi, yang diduga berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik.
- Sunan Ampel atau Raden Rahmat, berkedudukan di Ampel, Surabaya.
- Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Raden Rahmat (Sunan Ampel). Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban.
- Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih yang semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik.
- Sunan Drajat atau Syarifuddin, juga putra dari Sunan Ampel dan berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya.
- Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh yang berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon.
- Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq, putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.
- Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Syahid. Beliau adalah putra Tumenggung Wilatikta, Bupati Tuban yang berkedudukan di Kadilangu, dekat Demak.
- Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra dari Sunan Kalijaga berkedudukan di Gunung Muria, Kudus.
2. Cara-Cara Dakwah di Nusantara
a. Perdagangan (lihat buku)
b. Perkawinan (lihat buku)
c. Pendidikan (lihat buku)
d. Hubungan Sosial (lihat buku)
e. Kesenian (lihat buku)
3. Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara
a. Kerajaan Samudera Pasai (lihat buku)
b. Kerajaan Aceh (lihat buku)
c. Kerajaan Demak (lihat buku)
d. Kerajaan Pajang (1568-1586) (lihat buku)
e. Kerajaan Mataram Islam (abad 17-19) (lihat buku)
f. Kerajaan Banjar (lihat buku)
g. Kerajaan Gowa-Tallo (lihat buku)
h. Kerajaan Ternate (lihat buku)
i. Kerajaan Tidore (lihat buku)
Untuk penjelasan dari sub bagian di atas silahkan lihat buku paket Pendiidikan Agama dan Budi Pekerti
Absen terlebih dahulu pada link di bawah ini:
Materi tambahan
Comments
Post a Comment