MATERI PAI KELAS 9 BAB 2

Assalamualaikum Wr. Wb.
Anak-anak kelas 9 yang bapak hormati, untuk sementara ini kita tetap melaksanakan pembelajaran Daring lewat Blog sementara akan tetapi ada beberapa proses pembelajaran jarak jau (PJJ) yang akan kita lakukan antara lain:
1. Blog
2. Google Classroom (GC)
3. Google Form (GF)
4. Quizizz
5. Whatsapp
6. dan lain-lain

Untuk prosesnya tidak menutup kemungkinan bukan hanya hari jumat saja, sekalian bapak akan mengecek sejauh mana kebiasaan Sholat Subuh kalian, maka pembelajarannya setelah sholat subuh (menunggu jadwal).

Oleh karena itu harap dipersiapkan, dan kehadiran yang paling utama. Untuk tugas upload dibuat FOTO GRID 1 layar empat foto atau lebih, dan diberi nama masing masing dan tanda tangan orang tua.
silahkan instal di Playstore.

SILAHKAN DITULIS MATERI DIBAWAH INI

Materi Bab 2 ini kita akan membahas tentang 
"JUJUR DAN MENEPATI JANJI

1. Memahami Perilaku Jujur

 

Jujur adalah berkata benar dan sesuai dengan kenyataan. Seseorang

disebut jujur apabila berkata sesuai dengan kenyataan. Jujur merupakan

salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang mukmin. Lawan dari

sifat jujur adalah berkata dusta. Sungguh, Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang

umat-Nya berkata dusta. Bahkan, dalam sebuah hadis, dikatakan bahwa

salah satu tanda orang munafik adalah berkata dusta. Perhatikan terjemahan

hadis berikut ini:

Mari kita jauhi sifat dusta dan membiasakan bersifat jujur. Seorang muslim

muslimah sudah seharusnya menghiasi dirinya dengan sifat jujur. Seseorang

yang bersifat jujur akan mudah mendapat kepercayaan orang lain.

 

Dari Abu Hurairah r.a: "Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda:

Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berkata, dia

berdusta, apabila berjanji, dia ingkari, dan apabila diberi kepercayaan, dia

mengkhianatinya.”

Sumber : Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 31

 

Kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing

ke surga. Sebaliknya, kedustaan itu akan mengantarkan pada

kejahatan, dan kejahatan itu akan menggiring ke neraka.

Perhatikan terjemahan sabda Nabi berikut ini.

Allah Swt. secara tegas memerintahkan orang-orang yang beriman

untuk berkata benar.

 

Perhatikan surat al-Ahzab/33: 70 (lihat Al-Quran dan tulis)

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah

dan ucapkanlah perkataan yang benar”. (Q.S. al-Ahzab/33: 70)

 

Dari Abdullah r.a. dari Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan

membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga,

sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan

dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan

mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan

menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta

sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta."

Sumber: Hadis Riwayat Bukhari

 

Contoh penerapan perilaku jujur ….? (tugas tercantum pada google form)

 

2. Memahami Perilaku Menepati Janji

Janji adalah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyatakan

kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Menepati janji berarti

melaksanakan janji yang pernah diucapkan kepada orang lain. Menepati

janji merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki orang beriman.

Orang beriman pantang untuk ingkar janji.

Menurut hadis Nabi Muhammad

saw. riwayat Bukhari dan Muslim, seseorang yang ingkar janji dikategorikan

sebagai orang munafik. Sifat munafik merupakan bentuk perilaku yang

sangat erat hubungannya dengan keimanan dan amaliyah atau perbuatan.

Sifat munafik hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam karena bagian

dari jenis perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Larangan tersebut lebih

disebabkan oleh akibat dari perbuatan tersebut dapat membuat kerusakan.

Kesalehan seseorang tidak hanya diukur dari ibadah mahdah saja, tetapi

juga dari keluhuran akhlaknya. Ibadah mahdah seperti salat, zakat, puasa,

dan lain-lain yang telah dilakukan seseorang tidak cukup untuk mengukur

tingkat kesalehannya. Nilai ibadah tersebut harus mampu mewarnai perilaku

dalam kehidupan sehari-hari, yakni perilaku mulia. Jika seseorang telah

merasa cukup beribadah kepada Allah Swt., namun akhlaknya tercela, ia

belum memiliki iman yang sempurna. Demikian juga dengan sifat menepati

janji. Sifat mulia ini merupakan cerminan dari kesempurnaan iman seorang

muslim.

Janji adalah hutang, hutang akan diminta pertanggungjawabannya

sampai di akhirat. Barangsiapa berjanji harus ditepati. Oleh karena itu, sebagai

seorang muslim, jangan mudah mengobral janji. Sebaiknya, apabila berjanji,

ucapkanlah InsyaAllah (jika Allah menghendaki). Karena kita tidak tahu apa

yang akan terjadi di masa akan datang. Manusia hanya merencanakan dan

berusaha, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah Swt. Jika seseorang tidak

dapat menepati janji karena lupa atau karena alasan tertentu yang tidak

disengaja, asalkan mengucap InsyaAllah, Allah Swt. akan memaafkannya.

Meski demikian, tetap harus meminta maaf dan memberi penjelasan kepada

Menepati janji merupakan wujud dari memuliakan, menghormati, dan

menghargai sesama manusia. Orang yang selalu menepati janji akan mudah

menjalin hubungan silaturahmi dengan orang lain. Dalam kehidupan ini,

dengan azab yang pedih. Perhatikan firman Allah Swt. dalam al-Qur’an

Q.S. Āli ‘Imrān/3 ayat 77 di bawah ini :

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan

sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak

memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka,

tidak akan memperhatikan mereka pada hari kiamat, dan tidak akan

menyucikan mereka.

Bagi mereka azab yang pedih”. (QS Āli ‘Imrān/3: 77)(lihat al-Quran dan Catat)

 

Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang yang melanggar janji

dan sumpah kepada Allah Swt. akan mendapat azab yang pedih dari Allah

Swt. di akhirat kelak. Di akhirat kelak Allah Swt. tidak akan menyapa dan

memperhatikan mereka yang melanggar janji dan sumpah. Janji yang

pernah kita ucapkan harus dilaksanakan, sebab janji adalah hutang yang

wajib dibayar. Orang yang bersifat jujur senantiasa menepati janji.

Ingkar janji termasuk dosa besar yang harus dijauhi. Sifat ini akan

menimbulkan berbagai kerugian, baik bagi pelakunya maupun orang lain.

Mengingkari janji tali silaturahmi dengan orang lain bisa terputus bahkan

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi saw. bersabda:

"Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah siapa yang paling

baik menunaikan janji".

Sumber: Hadis Riwayat Bukhari

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 35

bisa saling bermusuhan. Orang yang diingkari janji bisa kecewa dan marah.

Jika tidak terkendali, akan terjadi pertengkaran dan perkelahian. Akan lebih

berat lagi apabila pemimpin ingkar janji terhadap rakyatnya. Rakyat bisa

marah, muncul kekacauan dan kerusuhan di mana-mana. Tentunya hal ini

jangan sampai terjadi di negeri kita tercinta. Oleh karena itu, kita harus hatihati

memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang beriman, berakhlak mulia,

jujur dan menepati janji.

Contoh penerapan perilaku menepati janji:


Tugas dan Absen ada pada Link di Bawah ini:


Comments

Popular posts from this blog

MATERI PAI KE-4

MATERI KE-6